Pemerintah kembali menyoroti pentingnya keamanan pangan dalam program makanan gratis di sekolah setelah sejumlah kasus dugaan keracunan massal menimpa situs neymar88 murid di beberapa daerah. Program yang awalnya bertujuan untuk meningkatkan gizi anak dan mengurangi angka kelaparan kini menghadapi tantangan baru: pengawasan kualitas dan kebersihan makanan.

Kasus Keracunan Massal yang Meningkat

Beberapa laporan menunjukkan peningkatan kasus keracunan makanan di lingkungan sekolah selama awal tahun 2025. Gejala umum yang dialami siswa seperti mual, pusing, hingga muntah, diduga berasal dari makanan yang disiapkan tidak sesuai standar higienis.

Ahli kesehatan menegaskan bahwa penyebab utama sering kali berasal dari penyimpanan makanan yang tidak tepat, kontaminasi silang, dan distribusi yang tidak higienis.

 

Langkah Pemerintah dan Sekolah

Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Pendidikan kini memperketat prosedur:

  1. Pemeriksaan bahan makanan sebelum dimasak.

  2. Pelatihan petugas dapur sekolah tentang sanitasi dan manajemen makanan.

  3. Audit berkala terhadap penyedia katering sekolah.

  4. Kerja sama dengan Puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan acak dan pemantauan siswa setelah makan.

Selain itu, pemerintah juga berencana menerapkan sistem sertifikasi dapur sekolah sehat, yang mewajibkan setiap penyedia makanan untuk lolos uji kebersihan dan kualitas.