Ketegangan antara Iran dan Israel bukan hal baru, namun pada tahun 2024–2025 konflik tersebut login neymar88 meningkat tajam hingga berujung pada pecahnya perang terbuka. Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar di benak banyak orang: kok bisa perang Iran-Israel meletus? Untuk memahami peristiwa ini, perlu melihat akar sejarah, persaingan geopolitik, serta dinamika regional yang rumit.
Faktor-Faktor Penyebab Perang Iran-Israel
Persaingan antara kedua negara ini didasari oleh faktor ideologis, militer, hingga pengaruh politik di Timur Tengah. Iran kerap mendukung kelompok-kelompok perlawanan seperti Hizbullah dan Hamas, sementara Israel melihatnya sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional. Ketegangan ini makin meningkat karena saling serang lewat serangan udara, operasi siber, dan retorika politik yang memanas dari tahun ke tahun.
Baca juga: “Konflik Timur Tengah: Dari Perang Dingin sampai Api Meletus di 2025”
-
Konflik Ideologi dan Politik Regional
Iran mengklaim sebagai penentang dominasi Barat di Timur Tengah, sementara Israel bersekutu kuat dengan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat. -
Perlombaan Senjata dan Teknologi Militer
Kedua negara terus mengembangkan sistem persenjataan canggih, termasuk rudal jarak jauh dan pertahanan siber, yang menciptakan ketegangan permanen. -
Serangan Balasan Silih Berganti
Beberapa tahun terakhir diwarnai dengan insiden saling serang: fasilitas nuklir Iran disabotase, sementara Israel menjadi sasaran roket dari kelompok pro-Iran. -
Perebutan Pengaruh di Wilayah Arab
Iran aktif memperluas pengaruhnya di Suriah, Irak, dan Lebanon, yang memicu reaksi keras dari Israel yang khawatir akan dikepung dari berbagai arah. -
Kegagalan Diplomasi Internasional
Upaya perdamaian seringkali kandas karena kurangnya kepercayaan, serta intervensi negara-negara besar yang justru memperumit persoalan.
Perang Iran-Israel meletus bukan karena satu peristiwa tunggal, melainkan akumulasi dari konflik lama yang tak pernah tuntas. Ketika diplomasi gagal dan ketegangan militer dibiarkan terus meningkat, konfrontasi menjadi tak terhindarkan. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh kedua negara, tapi juga seluruh kawasan Timur Tengah dan bahkan dunia secara global.